Hello World
Another post from me off course hehehe. Tulisan saya berikutnya ini merupakan kisah pengalaman saya yang menakjubkan ketika menginjakkan kaki pertama kali ke sebuah reruntuhan. Hmmm kalo denger kata reruntuhan pastinya semua mengira adalah batu-batu rongsokan yang tidak berguna kan? No youre wrong yang saya maksud disini adalah reruntuhan dari sebuah bangunan bersejarah yang ini baru kali pertama saya melihatnya nah namanya adalah Ephesus.
Ephesus
Ephesus pada awalnya adalah kota Yunani kuno, namun kemudian direbut dan mengalami kejayaannya pada masa kerajaan Romawi. Sejarahnya kota ini pernah hilang akibat gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu “must visit place” jika sedang berkunjung ke Turki. Reruntuhan Kota Ephesus ini terletak di Provinsi Izmir persisnya di Kota Selcuk.
Perjalanan menuju Ephesus tergolonga perjalanan yang cukup panjang, karena Turki memang sangat luas, perjalanan darat menghabiskan waktu 8-9 jam dengan menaiki bus dan hanya 1 jam dengan pesawat.
Kami mulai perjalanan dari Istanbul jam 10 malam dan sampai di Kusadasi Selcuk jam 9 pagi hari, setelah melalui 2x pemberhentian (dan kurang tau juga nama tempat berhentinya). Kami mengunakan bus Kamilkoc. Sebenarnya bus di Turki sangat banyak ada Metro, Uluso, Kamilkoc, dan Varan. Semuanya saling bersaing
Nah setelah kami sampai dan kami beristirahat (lelah perjalananya) kami pun mulai mengeksplore Ephesus keesokan harinya. Tgl 5 Desember 2014 yup thats the day we explore the Ephesus. Dari penginapan kami hanya naik dolmus sebuah bis kecil di terminal kota Selcuk yang tepat menuju ke Ephesus harga Dolmus ke Ephesus hanya 5 TL.
Berhubung cuaca nya lagi winter dan agak takut juga sih kalau hujan kami membeli payung dulu seharga 5 TL, maklum gak bawa payung. Dan kami pun membeli tiket masuk ke Ephesus seharga 20 TL.




Kota Ephesus ini pada awalnya adalah sebuah desa yang lalu berkembang pesat menjadi kota pada masa kepemimpinan Lysimachia, salah seorang jendral perang sang Alexander Agung. Ephesus kemudian dikuasai Romawi pada 88 SM. Setelah Alexander Agung wafat, semua wilayah taklukannya diperebutkan dan dibagi-bagi oleh para jendralnya karena Alexander meninggal di usia muda dan tidak mempunyai anak sebagai penerusnya
Salah satu kaisar Romawi terkenal; Mark Anthonius bersama pasangannya Ratu Mesir Cleopatra pernah berkunjung ke Ephesus untuk berbulan madu pada musim semi 33 SM. Pada masa Kaisar Augustus, 27 SM, Ephesus dijadikan sebagai ibukota untuk propinsi Anatolya Barat. Abad ke-2 Masehi adalah masa puncak kejayaan Ephesus sebagai kota budaya, kota ziarah dan juga kota administratif.
Kemegahannya terkenal dengan Kuil Artemis, yang menjadi salah satu Keajaiban Dunia Masa Kuno dan Ephesus juga merupakan salah satu dari 7 gereja di Asia yang disebut dalam Book of Revelation, salah satu gelanggang terbesar untuk pertandingan gladiator juga berada di Ephesus. Sebagian besar dari kota tua ini hancur oleh gempa bumi besar di sekitar tahun 614 M yang menyisakan sebagian besar puing reruntuhan cantik kota tersebut di masa sekarang menjadi salah satu daya tarik kuat para pelancong untuk mengunjungi Ephesus






Selain itu adalah juga bekas bangunan yang berfungsi sebagai perpustakaan yaitu Perpustakaan Celcus, Nah yang menarik adalah Perpustakaan Celcus ini yang merupakan perpustakaan tertua di dunia dan saya sangat envious bgt kalo dah liat perpustakaan. Selain itu Perpustakaan Celcus merupakan satu-satunya bangunan di Ephesus ini yang masih terlihat utuh padahal sudah dimakan usia, bayangkan saja dari mulai abad 2 M sampai sekarang. Selain itu ada juga rumah, reruntuhan pasar kuno, juga jalan-jalan kota dengan pilar-pilar di kiri kanannya, rumah sakit, Hamam (pemandian umum khas Turki), Sarcofagus/ kuburan berupa peti marmer dari jaman lampau, bahkan juga rumah bordil yang letaknya berseberangan dengan perpustakaan. Ternyata ditemukan lorong bawah tanah yang menghubungkan antara Perpustakaan Celsus dengan rumah bordil yang dahulu disebut sebagai ‘Rumah Cinta’ ini. Jadi ceritanya jaman dulu ketika para istri ke pasar, para suami bilangnya mau ke Perpustakaan Celcus, padahal sebenarnya ya ‘jajan’ ke ‘Rumah Cinta’ ini!. hehehe luar biasa ya para pria menipu para istri. Dont Do That Guys….





Di dalam kompleks Ephesus ini sudah pasti terdapat Domithian – theater, karena bukan peninggalan bangsa Romawi kalau tidak ada amphitheater. Kapasitas duduk untuk amphitheater ini sekitar 1500 orang. Di tempat ini selain pertunjukan teater, yang sering dipertunjukkan juga adalah pertarungan para Gladiator tau kan film Gladiator? nah para gladiator di masa itu sebenarnya adalah para budak yang kerjanya bertarung atau dipaksa bertarung oleh raja/pemiliknya, untuk menunjukkan kekuatan kerajaan yang dipimpin dan kekuatan panglimanya. Budak bisa membeli dirinya untuk bebas atau dipaksa melayani birahi sang permaisuri ataupun selir sang raja/penguasa.




Yup dan berakhir sudah di teater ini perjalanan kami di Ephesus kami pun kembali dengan mengunakan dolmus ke kota Selcuk tempat kami menginap. Kami sangat bersyukur karena ternyata ramalan cuaca hujan tidak terjadi tapi sayang bgt memang sama payung yang udah terbeli hehehe gak papa deh bisa jadi kenang kenangan
Sekian dulu dari saya next nantikan tulisan saya lainya dan mohon feedbacknya ya